Apa Itu Sesar?
Pengertian Sesar
Ada banyak pengertian mengenai sesar salah satunya menurut D.M Ragan (1973). Menurut D.M Ragan, Patahan (Sesar) adalah satu bidang rekahan atau zona rekahan yang mengalami pergeseran.
Proses Terbentuknya Sesar
Sesar atau patahan terjadi ketika suatu batuan mengalami retakan terlebih dahulu yang kejadian ini berkaitan erat dengan tekanan dan kekuatan batuan yang mendapatkan gaya sehingga timbul adanya retakan (fracture). Tekanan yang diberikan mampu memberikan perubahan pada batuan dengan waktu yang sangat lama dan hingga memberikan gerakan sebesar seperseratus sentimeter bahkan sampai beberapa meter. Ketika ini terjadi, maka akan timbul sebuah gaya yang sangat besar yang berdampak getaran bagi sekitarnya saat suatu batuan mengalami patahan atau yang sering kita sebut dengan gempabumi. Arah pergerakan pada suatu sesar tergantung pada kekuatan batuan.
Jenis-jenis Sesar
3.1 Sesar Normal (Sesar Turun)
- Dip” curam (>45º, ~ 60º)
- Menembus sampai “basement kristalin” di bawah sekuen sedimen3. Bentuk listrik (lengkung) “concave-up” pd penampang vertical
- Membentuk percabangan seperti halnya “thrust” dan “strike slip faults”
- Cabang-cabang sesar normal: “synthetic and antithetic faults”
- Membentuk pasangan dengan “dip” paralel atau berlawanan (a graben,half graben, a horst)
Contoh Sesar Normal Sesar Lembang dan pada batu gamping klastik Campurdarat dipinggir jalan utama, Kabupaten Trenggalek. Terjadi karena hanging wallnya relatif turun.
3.2 Sesar Naik (Reverse Fault)
- Sesar naik mempunyai kemiringan landai (low-angle, >45º) (THRUST) sampai curam (high angle, ~60º) (REVERSE FAULT)
- Gerak geser dapat lebih cepat daripada erosi sehingga menghasilkan rombakan yang bersatu (bercampur) dengan breksi sesar
- Gejala seretan dan pembentukan sesar-sesar sekunder sangat umum
- Jalur sesar rumit
- Rentan erosi
- Kedudukan bidang sesar sukar ditentukan
- Erat kaitannya dengan struktur lapangan sulit dikenal, dan lipatan
Contoh Sesar Naik adalah Sesar Kambing: Sesar yang melalui Pulau Kambing dan diperkirakan yang mengangkat Pulau Kambing sehingga muncul ke permukaan sehingga sesar ini dinamakan sesar naik. Zona sesar mendatar ini cukup lebar dan memanjang dari utara Jawa Timur hingga memotong Pulau Madura, sampai ke Sakala disebelah utara Kangean. Panjangnya lebih dari 300km.
3.3 Strike-slip Fault
- Jurus sesar mendatar umumnya panjang dan lurus, dengankemiringan sangat curam sampai tegak
- Mudah dikenal pada citra penginderaan jauh
- Jalur sesar berupa penggerusan/pelenturan/ anyaman serangkaian sesar
- Lebar jalur mencapai ratusan sampai ribuan meter
- Lazim menghasilkan gouge/mylonite, gores-garis horizontal
- Merupakan jalur peka erosi, Pergeseran jauh
Contohnya adalah the alpine fault (australia), Hayward fault (US) patahan “San Andreas” di California dengan panjang mencapai lebih dari 600 km. Sesar ini terbentuk akibat dari pergerakan lempeng Pasifik (yang bergerak relatif ke arah barat laut) dan lempeng Amerika utara (yang bergerak ke arah tenggara).
Sesar aktif di Indonesia
Berikut beberapa sesar aktif di Indonesia:
Jawa: Sesar Cimandiri, Lembang, Baribis, Cipamingkis, Gersela, Citarik, Semarang, Kendeng, dan Opak
Sumatera: Sesar Semangko & Mentawai
Sulawesi: Sesar Palu Koro & Walanae
Papua: Sesar Sorong
Fun Fact

Sesar Lembang termasuk dalam jenis normal fault, yang mana pada blok bagian utara cenderung turun dan membentuk topografi yang relative datar.
Sesar ini memiliki sepanjang 29 km yang membentang dari Kecamatan Padalarang di bagian barat hingga Kecamatan Cilengkrang di sebelah timur.
Sesar Lembang termasuk sesar aktif dengan kecepatan pergerakan 3-5,5 mm/tahun.
Overview Sesar Lembang

Sesar Lembang adalah sebuah patahan geser aktif yang terletak di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Sesar Lembang memiliki laju pergeseran mencapai 5,5 milimeter pertahun. Adapun itu hasil pemantauan BMKG "Menunjukkan terdapat beberapa aktivitas seismik dengan kekuatan kecil. Dengan panjang sesar mencapai 29 kilometer, dengan skenario terburuk, bisa menghasilkan gempa dengan skala magnitudo 6,5 sampai 7 kalau seluruh segmennya bergerak.” Lokasi sesar Lembang yang sangat dekat dengan penduduk bisa sangat berbahaya. Karena, penduduk provinsi Jawa Barat terbilang sangat padat. BPBD mencatat 8 desa di Kecamatan Lembang masuk kedalam zona merah potensi gempa bumi, yaitu Desa Suntenjaya, Cibodas, Langensari, Pegerwangi, Kayu Ambon, Lembang, Cikahuripan, dan Sukajaya.